Incumbernt Versus Big Coalition: Incumbent's Failure as Regional Head Candidate in Wonosobo [Petahana Versus Koalisi Gemuk: Kegagalan Petahana Sebagai Calon Kepala Daerah dalam Pilkada di Wonosobo]

Lili Romli, Candra Irawan
| Abstract views: 0 | views: 0

Abstract

This research focuses on the study of incumbents in Wonosobo Regency. The incumbent is seen as a candidate who has a high chance of running again as a candidate. Other studies have also looked at many incumbents running as single candidates. This research uses interview methods and literature studies using the oligarchy concept. the results of this study are that in the case of Wonosobo Regency,the incumbent failed to run as a candidate for regional head. With this failure, it shows that incumbents who have been seen as actors who can control political parties to nominate again, are the opposite of the case in Wonosobo where political parties can be independent. There are several factors that cause it. First, related to the parties' dissatisfaction with the incumbent leadership. Second, the leadershipstyle of the incumbent regent is distant from political parties. Third, existing political parties do not provide support for the incumbent's re-nomination. Fourth, the formation of a large coalition built by PDIP. This research uses a qualitative approach, with data collection methods of in-depth interviews and literature study.

Abstrak

Pada beberapa kajian, incumbent dilihat sebagai calon yang memiliki peluang besar untuk maju kembali sebagaai calon. Kajian yang lain juga melihat bahwa banyak incumbent maju sebagai calon tunggal. Dalam kasus di Kabupaten Wonosobo yang terjadi sebaliknya,incumbent gagal maju sebagi calon kepala daerah. Dengan kegagalan tersebut menunjukkan bahwa incumbent yang selama ini dilihat sebagi aktor yang bisa mengendalikan partai-partai politik untuk mencalonkan kembali, untuk kasus di Wonosobo sebaliknya di mana partaipolitik bisa bersifat independent. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab. Pertama, terkait dengan ketidakpuasan partai-partai terhadap kepemimpinan petahana. Kedua, gaya kepemimpinan bupati petahana yang berjarak dengan partai politik. Ketiga, partaipartai politik yang ada tidak memberikan dukungan untuk pencalonan kembali petahana. Keempat, terbentuknya koalisi besar yang dibangun oleh PDIP. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode pengumpulan data berupa wawancara mendalam dan studi pustaka.

Keywords

Local Democracy; Regional Head Elections; Incumbent; Political Parties; Wonosobo

Full Text:

PDF

References

Ambardi, Kuskridho. 2009. Mengungkap Politik Kartel, Studi Tentang Sistem Kepartaian di Indonesia Era Reformasi. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia.

Aspinall, E dan Berenschot, W. 2019. Democracy for Sale, Pemilu, Klientelisme, dan Negara di Indonesia. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Bada Pusat Statistik. 2021, Kabupaten Wonosobo dalam Angka 2020.

Erb, M. dan Sulistyanto, Priyambudi. 2009. Deepening Democracy in Indonesia? Direct Elections for Local Leaders (Pemilihan Kepala Daerah). Singapore: ISEAS.

Creswell, J.W. 2013. Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Approaches. California: Sage.

Data Kemiskinan Wonosobo Beda, Dewan Minta OPD Koordinasi, (9 Juli 2019), diakses pada 7 Juli 2021, http://wonosobo.sorot.co/berita-3664-data-kemiskinan-wonosobo-beda-dewan-minta-opd-koordinasi.html.

Harrison, L. 2001. Political Research, An Introduction. London: Routledge. Retrieved at: https://books.google.co.id/books/about/Political_Research.html?id=4zOecfAKdKcC&redir_esc=y. (26 Desember 2020)

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201001093637-20-553036/290-calon-petahana-maju-pemilihan Kepala Daerah-di-236-daerah). diakses 9 Juli 2021

https://tirto.id/kenapa-gubernur-petahana-sumatera-utara-gagal-ikut-pemilihan Kepala Daerah-cC5C. ). diakses 9 Juli 2021

https://kumparan.com/kumparannews/kasasi-kpu-ditolak-ma-petahana-gagal-maju-di-pemilihan Kepala Daerah-kota-makassar-27431110790476540. ). diakses 9 Juli 2021

https://www.inews.id/news/nasional/5-petahana-gagal-maju-pemilihan Kepala Daerah-mirna-annisa-cuma-bisa-pasrah. ). diakses 9 Juli 2021

Hazan, R. Y dan Rahat, G. (2010. “Democracy within Parties: Candidate Selection Methods and Their Political Consequences,” July 2010, DOI: 10.1093/acprof:oso/9780199572540.001.0001

Interview with S, tanggal 30 Juni 2021.

Interview with EG, tanggal 28 Juni 2021.

Interview with GI, tanggal 1 Juli 2021.

Interview with H, tanggal 29 Juni 2021.

Interview with UR, tanggal 29 Juni 2021.

Interview with DH, tanggal 1 Juli 2021.

Iza, RS, 2016. “Fenomena Calon Tunggal Dalam Pesta Demokrasi”, Jurnal Konstitusi, Mahkamah Konstitusi, Vol. 13 No. 1.

Kusmayadi, E., Agung, S., dan Satori, A. 2009. Model Politik Kartel dalam Pemilihan Kepala Daerah Calon Tunggal di Kabupaten Tasikmalaya. Jakarta : Deepublish.

Nafchuka, A.G (2003).“Pembangunan Komunikasi Politik Antara Lembaga Eksekutif Dan Legislatif Dalam Perspektif Ketahanan Nasional (Studi Kasus Di Kabupaten Sidoarjo),” Tesis Magister Universitas Indonesia, Jakarta.

Nuryanti, Sri (ed.) 2006. Analisis Proses dan Hasil Pemilihan Kepala Daerah Langsung di Indonesia, Jakarta: LIPI Pres.

Okthariza, Noory. 2019. Petahana, Patronase, dan Politik Uang di Jawa. Jakarta, Centre for Strategic and International Studies

Permana , M.T,Y., H, dan Rusgiyono, A. 2013. “Analisis Faktor-Faktor Tingkat Kemiskinan Di Kabupaten Wonosobo Dengan Pendekatan Geographically Weighted Regression,” Jurnal Gaussian 2, No. 1.

Pemilu DPRK 1999. 2009. http://www.pemilu.asia/?lang=ind&c=54&opt=1&s=81&id=11. diakses 11 Juli 2021.

Pemilu DPR 2004 s/d 2009, (2009), http://www.pemilu.asia/?lang=ind&c=54&opt=5&s=78&filter=DPR&y=0409&id=14. diakses 11 Juli 2021.

Rohman, T., Astuti, P., & Fitriyah. 2013. Strategi Pemenangan Petahana dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Ngawi 2010. Journal of Politic and Government Studie.

Romli, Lili. 2006. Otonomi Daerah da Wakil Rakyat di Tingkat Lokal, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Romli, L. 2018. “Pemilihan Kepala Daerah Langsung, Calon Tunggal, Dan Masa Depan Demokrasi Lokal”, Jurnal Penelitian Politik (LIPI), Vol. 15, No. 2, hal. 155-156, sumber http://ejournal.politik.lipi.go.id/index.php/jpp/article/view/757.

Romli, Lili. 2005a. “Pemilihan Kepala Daerah Langsung, Otonomi Daerah dan Demokrasi Lokal”, Analisis CSIS, No. 3 September: 279-290. ISSN 1829-5908.

Romli, Lili. 2005b. “Pemilihan Kepala Daerah Langsung dan Demokrasi Lokal”, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, No. 16 Agustus: 81-92. ISSN 0854-6517

Romli, L dan Efriza. 2021. “Single candidate and the dynamics of 2020 Indonesian Simultaneous Election: A perspective on internal contestation”, Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review. Vol 6, No 3 (2021), DOI: https://doi.org/10.15294/ipsr.v6i2.31439

Setyowati, F. Ai dan Melati, I.S.M. 2020. “Identifikasi Faktor Penyebab Kemiskinan di Kabupaten Wonosobo Berdasarkan Klasifikasi Perkotaan dan Perdesaan”, Economic Education Analysis Journal 9, (Maret 2020)

Sukmajati, M, “Kandidasi Dalam Partai Politik Di Indonesia,” https://www.academia.edu/37338642/Kandidasi_Dalam_Partai_Politik_Di_Indonesia

Tiran, R. 2013. “Kemenangan Petahana dan Demokrasi Lokal dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kupang Tahun 2013”. Tesis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga.

Yanuarti, Sri. 2005. “Proses Pencalonan Elit di Tengah Masyarakat yang Apatis (Kasus Kota Malang dan Kabupaten Blitar)”, dalam Syamsudin Haris, Pemilu Langsung di Tengah Oligarki Partai (Proses Nominasi dan Seleksi Calon Legislatif Pemilu 2004. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Netherlands Institute for Multiparty Democracy (IMD.

Copyright (c) 2024 Jurnal Politica Dinamika Masalah Politik Dalam Negeri dan Hubungan Internasional
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.