Pengembangan Tenun Ikat Komunitas Kaine’e Provinsi Nusa Tenggara Timur Melalui Model Quadruple Helix
Abstract
This research explore the creative economic development based on community empowerment by case studies in ikat Kaine’e community by offering an alternative model of quadruple helix. As the pretenses, women are the majority of weavers mostly the backbone of economic family income. Many weaver of Kaine’e community in East Nusa Tenggara province was vulnerable to poverty because they have problems in marketing ikat and access to sources of funding to meet the raw material and the lack of skills to produce quality weaving and the need to strengthen the capacity for a group of weavers. Methods of research conducted by in-depth interviews, observation and documentation. The place of research is in the village of Teun Baun, Kupang, East Nusa Tenggara Province. Results showed that there are synergies between stakeholders involving the interaction of local government is through the Department of Trade and Industry, Private Parties (Chamber of Commerce, the National Crafts Council, Yayasan Karya Karsa One) Academics and Community. In this study the authors also offer creative economy development model of community-based alternative is to use the model Quadruple Helix .
Penelitian ini mengeksplorasi pengembangan ekonomi kreatif berbasis pemberdayaan masyarakat dan studi kasus komunitas tenun ikat Kaine’e dengan menawarkan alternatif model quadruple helix. Penelitian didasarkan pada kondisi pengrajin tenun komunitas Kaine’e Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mayoritas perempuan dan kebanyakan menjadi penopang ekonomi keluarga untuk menambah penghasilan. Mereka rentan terhadap kemiskinan, karena terhambat dalam memasarkan produk , mengakses sumber-sumber pendanaan untuk memenuhi bahan baku, dan minim keterampilan untuk menghasilkan tenun yang berkualitas. Penelitian dilakukan di Desa Teun Baun, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa tenggara Timur, melalui metode wawancara mendalam, pengamatan, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat sinergi antar stakeholders yang melibatkan interaksi Pemerintah daerah, yaitu melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan, pihak swasta (KADIN, Dewan Kerajinan Nasional Daerah, Yayasan Satu Karsa Karya), akademisi dan komunitas. Dalam penelitian ini, penulis juga menawarkan model pengembangan ekonomi kreatif berbasis pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan alternatif model Quadruple Helix
Keywords
Full Text:
pdfReferences
Buku
Achwan, Rochman. 2013. Sosiologi Ekonomi Indonesia.Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).
Adams, W.H Davenport. 1880. The Eastern Archipelago.London: T. Nelson and sons.
Alfiasari. 2004. Analisis Modal Sosial Pada Kelompok Usaha Bersama Berbasis Komunitas (Studi Kasus Di Kecamatan Pamijahan Dan Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor). Fakultas
Ekologi Manusia, IPB, Bogor.
Atmosudiro, Sumijati., Nugrahani, DS., Wisma Nugraha, Ch.R,. & Sektiadi, 2000. Model Pariwisata Budaya Berbasis Tenun di Lombok. Yogyakarta: UGM.
Carayannis, Elias G., David F. J. Campbell. 2009. Mode 3 and Quadruple Helix: Toward a 21st Century Fractal Innovation Ecosystem. International Journal of Technology Management.
Creswell, John W. 2009. Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches. California: Sage Publications, Inc.
Damsar, Indrayani. 2009. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Prenamedia Group.
Dapa, Maria Talu, I Gede Sudirtha dan Made Diah Angendari. 2014. Tenun Ikat Tradisional Pada Kelompok Tenun Kapo Kale Desa Manulondo Kecamatan Ndona Kabupaten Ende, Nusa Tenggara
Timur .
Geertz, Clifford. 1997. Cultural Tourism: Tradition,Identity and Heritage Construction.
Gillham, Bill. 2000. Case Study Research Methods. London: Paston Pre Press Ltd.
Howkins, John. 2001. The Creative Economy: How People Make Money from Ideas. London: Penguin Global. Indonesia Kreatif
Korten, D. C. 1986. Community management: Asian Experience and Perspectives. West Hartford: Kumarian Press.
Ife, Jim dan Frank Tesorirro. 1995. Community Development: Alternatif Pengembangan Masyarakat di era Globalisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Longwe, Sarah. 1991. Gender Awareness: The Missing Element in the Third World Development Project.Oxford: Oxfam.
Lash, S. and Lury, C. Global Culture Industry. 2007.The Mediation of Things. Cambridge: University of London Press
Pangestu, M.E. 2008. Buku 1: Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif 2009-2015. Kelompok Kerja Indonesia Design Power Departemen Perdagangan Republik Indonesia.
Potter, E Michael. 2004. Competitive Advantage: Creating and
Sustaining Superior Performance. London: Amazon.
Prahalad. C.K. 2004. The Bottom of the Pyramid. Jakarta:
Indeks.
Pranawati Rita dan Irfan Abubakar. 2009. Modul-modul Pemberdayaan Masyarakat untuk Pembangunan. Jakarta: UIN.
Ruben, Brent D & Lea P. Steward. 2006. Communication and Human Behaviour (5th ed). New York: Pearson Education.
Rubbin, Allen & Earl R. Babbbie. 2008. Research method social work (6th ed). New York: Thompson Brookcole.
Rufaidah, Popy. 2013. Branding Strategy Berbasis Ekonomi Kreatif Triple Helix Vs Quadruple Helix.
Saraswati, Baidyanath. 1998. The Use of Cultural Heritage as a Tool for Development. New Delhi: UNESCO Chair in the Field of Cultural Development bekerjasama dg Indira Gandhi National Centre for
the Arts.
Simatupang, Togar M. 2007. “Ekonomi Kreatif: Menuju Era Kompetisi dan Persaingan Usaha Ekonomi Gelombang IV.“ Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung ST. Martin’s Press, Inc.
Kusmayadi dan Endar Sugiarto. 2000. Metodologi Penelitian dalam Bidang Kepariwisataan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Suwandi, Bosrowi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta:Rineka Cipta.
Tanudirjo, Daud Aris. 2000. Ragam Metoda Penelitian Arkeologi., Laporan Penelitian. Yogyakarta: Fakultas Sastra UGM.
Tashakkori, Abbas & Charles Teddlie (eds). 2003.Handbook of Mixed Methods in Social & Behavioral Research. Thousand Oaks. California: Sage Publication Inc.
Therix, Jess A. 2013. Raga Ragam Tenun Nusa Tenggara
Timur. Kupang: Surya Pratama Fatufeto.
Toffler, Alvin. 1970. Future Shock. New York: Random House.
Yunus, Muhammad. 2007. Bank Kaum Miskin: Kisah Yunus dan Grameen Bank Memerangi Kemiskinan, diterjemahkan oleh Irfan Nasution, Depok: Marjin Kiri.
Wignaraja, Ponna. 1992. “People’s Participation: reconciling growth with equity”. In Ekins, P and Manfred Max-Neef. Real-Life Economics: Understanding Wealth Creation. London: Routledge.
Zubaedi. 2007. Wacana Pembangunan Alternatif: Ragam Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: ArRuzz Media.
Tesis/Disertasi
Ruwaida, Ida Noor 2010. “Respon Lokal dalam Pemberdayaan Ekonomi Perempuan: Kajian Dinamika Lokal dalam Perspektif Gender (Analisi Komparatf Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.“ Thesis/ Disertasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Indonesia, Jakarta.
Adnan, S. Ricardi. 2000. “Manajemen Perubahan dalam Menyongsong Globalisasi, Studi Kasus Perusahaan Logistik.“ Thesis/Disertasi. Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Wanlie. 2011. “Globalisasi Ekonomi Kreatif dan Produksi Budaya: Studi Kasus Aktor Ekonomi kreatif Lokal.“ Thesis/Disertasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia,
Jakarta.
Jurnal
Andry. 2003. “Sebuah Usulan bagi Program Implementasi Ekonomi Kreatif Di Sektor Industri Kerajinan Indonesia“ Jurnal ITB.
Bhattacharyya, Jnanabrota. 2004. “Teorizing Community
Development.“ Journal of The Development ,Vol. 34.
Setiawan, Budiana. dan Suwarningdyah, R.R Mur. 2014. “Strategi Pengembangan Tenun Ikat Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur.“ Jurnal Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan, Edisi
Agustus 2014.
Sumantri, Gumilar Rusliwa, “Memahami Metode Kualitatif.” Makara, Sosial Humaniora, Vol . 9, No.2 Desember 2005, hlm.57-65.
Internet
“Global Inovation Index 2014“, https://www.globalinnovationindex.org/userfiles/file/reportpdf/
GII-2014-v5.pdf Yos, (214), 21 April 2016.
“Anggur Merah Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Masyarakat NTT.“ http://www.beritasatu. com/
ekonomi/ 196899-anggur-merah-tingkatkanpertumbuhan-ekonomi-masyarakat-ntt.html,
diakses 21 April 2016.
“Visi, misi, dan 7 Program Pokok Pembangunan 2009-
“.http://revolusikebajikan.weebly.com/visimisidan-7-program-pokok-pembangunan-2009-2014.
html, diakses 19 April 2016.
“Komite III DPD RI bahas RUU tentang Ekonomi
Kreatif dengan Badan Ekonomi Kreatif.“ http://
www.dpd.go.id/berita-553-komite-iii-dpd-ribahas-ruu-tentang-ekonomi-kreatif-dengan-badanekonomi-kreatif Kecamatan Amarasi Barat. http://
www.kab-kupang.go.id, diakses 8 November 2016.
“Direktorat Industri, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
http://www.bappenas.go.id/index.php?cID=198,
diakses 4 November 2016.
DOI: https://doi.org/10.46807/aspirasi.v7i2.1291
Refbacks
- There are currently no refbacks.